Damian menatap Malas melihat kedatangan Mikhael ke Unitnya sambil mendorong dua koper besar berisi baju dan barang-barangnya. "Mau ngapain?" tanyanya dengan desahan. Satu pembuat onar saja kadang membuat Damian pusing. Dan sekarang pembuat onarnya bertambah lagi. "Aku udah ijin sama Mami dan Papi buat tinggal di sini sama mas Damian. Soalnya perjalanan dari rumahku ke kampus kan lumayan jauh mas. Dari sini aku bisa berangkat bareng Lian. Hemat waktu, hemat uang dan hemat energi. Bukankah ini sangat menguntungkan." Jawab Mikhael sambil mengacungkan jempolnya penuh percaya diri. Tidak peduli dengan wajah Damian yang semakin malas. "Oh iya, ada surat dari Mami buat mas Damian. Silahkan dibaca dan diresapi, aku mau masuk ke kamar Lian dulu." tambah Mikhael lagi. Laki-laki itu langsung meluncu