Ketika pertama kali terbangun, banyak sekali ingatan yang berantakan di kepala Arsalan, atau yang sekarang sudah tidak bernama Arsalan lagi melainkan Killian. Anak kecil berusia tujuh tahun itu langsung berteriak sambil memegangi kepalanya yang kesakitan. Air mata terus mengalir di pipinya. Adrian langsung berlari masuk ke kamar cucunya, begitupun dengan Lisa dan yang lain setelah mendengar raungan kesakitan Killian. Laki-laki itu mengeluarkan sebuah cahaya kebiruan dari tangannya yang dia arahkan ke kepala Killian. Lambat laun anak itu mulai tenang masih sambil terisak. Setelah rasa sakitnya hilang, Killian menatap semua orang dengan bingung. Seperti ada kabut yang memenuhi kepalanya dan menghalangi ingatannya. "Killian sudah bangun? masih sakit kepalanya?" Lisa bertanya dengan lembut s