"Kenapa, sayang? Kamu baik-baik aja, kan?" Pagi ini, saat menikmati sarapan, Elfathan mendapati gelagat Viona yang terlihat tidak biasa. Wajah wanita itu tampak sekali pucat. Persis seperti orang yang sedang tidak sehat atau menahan sakit. Hal ini justru membuat Elfathan jadi khawatir. Takut saja penyakit yang selama ini istri pertamanya itu idap kembali kambuh atau mungkin semakin parah. "Biasa, nyeri perutku mulai kambuh lagi," jawab Viona pelan. "Kita ke dokter sekarang aja gimana?" tawar Elfathan. Dari pada kenapa-kenapa, lebih baik ia mengambil tindakan cepat sebelum terlambat. "Nggak usah," geleng Viona. "Nanti sore aja ke dokternya. Kan jadwal periksa aku sama Ezra emang nanti sore. Jadi, biar sekalian." Elfathan baru ingat, hari ini memang jadwal Viona untuk pemeriksaan rut