Karin terus terisak sambil memperhatikan wajah polos putranya yang sedang terlelap terlihat begitu menggemaskan. "Cepat sembuh sayang. Mama begitu tersiksa melihat kamu berbaring lemah seperti ini." Ucapnya lalu berjalan ke arah kursi panjang yang berada disana. Dia membaringkan tubuhnya yang lemah dan lelah. Rasanya kepalanya tidak mampu menghadapi semua masalah yang terjadi. Begitu menyesakkan, air matanya kembali tumpah dengan kedua mata yang dibiarkan tertutup. Perlahan dirinya tertidur. Entah sudah berapa lama dirinya tertidur lelap dengan posisi seperti itu. Kedua matanya bengkak dan sembab. Dia merasa seperti ada yang sedang menyelimuti tubuhnya yang memang terasa dingin. Namun, rasa kantuknya sangat berat, kepalanya mulai merasa pusing. Keningnya juga seperti sedang dikecup oleh

