Bagaikan sebuah mimpi buruk yang bahkan Kenzo tidak ingin terbangun lagi. Sungguh sangat menyakitkan bila harus melihat wanita yang sangat dicintainya pergi begitu saja meninggalkannya. Rumah yang tadinya penuh dengan canda tawa berubah menjadi sepi tanpa adanya kehidupan lagi. Membayangkannya saja dirinya tidak sanggup bila harus hidup tanpa Karin dan Sam. Dengan langkah perlahan dia mulai beranjak dari posisinya dan masuk kedalam rumah sambil mengamati seisi rumah. Dadanya kian terasa sesak, tanpa dirinya sadari airmatanya terjatuh begitu saja. Ini merupakan saat-saat terburuknya sepanjang kehidupannya. Rasanya kedua kakinya tidak mampu untuk berjalan lagi, lemah dan lemas. Hidupnya yang tadinya penuh warna mendadak berubah menjadi hitam lagi. Mampukah dia bertahan untuk melanjutkan keh

