Rasanya terasa begitu berat sekali, tapi Kenzo sudah tidak memiliki sebuah pilihan lagi. Dia harus mengatakan kejujuran yang selama ini sudah disimpannya sangat lama. Dia menatap intens Karin, lalu tersenyum getir, terasa begitu sesak hingga membuat dadanya merasa sangat sakit. "Kamu benar, aku memang pernah di rawat di Rumah Sakit Pelita Hatapan. Kita juga bertemu waktu itu." Ucapnya hingga membuat Karin merasa semakin bingung. Dia tidak merasa pernah bertemu dengan Kenzo sebelumnya, apalagi di Rumah Sakit Pelita Harapan seperti yang dikatakan suaminya. Kalau memang dia melupakan tentang hal itu, lalu mengapa selama ini suaminya tidak pernah mengatakan apapun? Bahkan sejak mereka pertama kali dipertemukan lagi. "Kapan?" Tanyanya dengan penasaran. "Waktu itu..." Kenzo menghela nafasnya

