"Cepat katakan!" Desak Karin yang semakin tidak sabar lagi untuk mendengarkan kejujuran dari suaminya. "Sebenarnya...sebenarnya...sebenarnya..." Karin masih berusaha sabar untuk menunggu suaminya berbicara. "Sebenarnya aku adalah...." Seketika Karin dan Kenzo mendengar suara Putra mereka sedang menangis histeris, hingga membuatnya saling pandang lalu seperti meminta persetujuan dari suaminya, tatapan Karin terlihat sedang memohon, hingga membuat Kenzo mengangguk dengan cepat. Karin segera berlari dengan cepat menuju kamar Sam untuk melihat keadaan putranya. Sementara Kenzo yang masih berada di ruang tamu masih kesal kepada dirinya sendiri kenapa begitu sulit sekali mengatakan semuanya kepada sang istri. Rasanya semua yang akan dikatakannya sudah berada diujung lidah. "Aaaarrggh!"

