“Apa Sabrina tidak mau membuat acara resepsi untuk pernikahannya?” tanya Erlangga saat Seno menghadap di ruangannya siang itu.
Kepala Seno menggeleng pelan. “Mereka hanya ingin pernikahan tertutup di catatan sipil, Pak. Dan, setelah akad nikah nanti mereka akan mengundang kerabat dekat untuk syukuran di restoran baru calon suaminya.”
Erlangga manggut-manggut mendengar ucapan Seno. Padahal dia sudah berniat untuk mendanai resepsi pernikahan Sabrina bila benar-benar akan diramaikan. ”Kalau begitu saya akan menghadiahkan untuk Sabrina berbulan madu kemanapun dia mau," ucapnya lagi.
Seno tersenyum atas antusiasme Erlangga terhadap putrinya. Namun, ada sesuatu yang mengganjal hatinya dan seketika membuatnya menjadi murung.
“Apa ada sesuatu yang mengganggumu?” tanya Erlangga yang bisa me
