Bu Rina duduk di kamarnya dengan tatapan kosong, hatinya terasa berat. Sejak kecil, Athar adalah putra kesayangannya. Anak yang cerdas, disiplin, dan selalu menjadi kebanggaan keluarga. Namun, sejak menikah dengan Zaozah, rasanya Athar mulai menjauh darinya. "Apa aku sudah kehilangan Athar?" pikirnya sambil menggenggam erat foto lama Athar saat masih kecil. Dulu, Athar selalu menurut padanya, tidak pernah membantah. Tapi kini, demi seorang wanita yang baru masuk dalam hidupnya, Athar berani melawan. Bahkan membela Zaozah mati-matian di depan semua orang. Bu Rina merasakan d**a sesak. Ia tidak bisa menerima kenyataan bahwa ada seseorang yang kini lebih Athar pedulikan dibanding dirinya. Tak lama, pintu kamar diketuk pelan. "Bu…" suara Ardi terdengar. "Masuk." Ardi melangkah masuk, waj