Terpesona pada suami sendiri

1756 Kata

Sepanjang perjalanan menuju kosannya, Zaozah hanya menatap keluar jendela mobil tanpa banyak bicara. Athar beberapa kali meliriknya, ingin mengatakan sesuatu, tapi dia tahu Zaozah butuh waktu untuk berpikir. Saat mobil berhenti di depan kosan, Athar menoleh ke arahnya. "Aku nggak akan memaksa, Za. Tapi aku ingin kamu benar-benar mempertimbangkan semuanya. Aku mau kita bahagia, bukan saling menyakiti." Zaozah menggigit bibirnya, hatinya bergejolak. "Aku... aku butuh waktu, mas. Aku takut kalau aku bertahan, semuanya bakal terjadi lagi. Rasa sakit itu, kekecewaan itu..." Athar menghela napas, lalu menggenggam tangan Zaozah dengan lembut. "Aku janji, aku akan jadi laki-laki yang lebih baik. Aku tahu aku banyak salah, tapi aku nggak mau kehilangan kamu, Za. " Mata Zaozah mulai berkaca-kaca

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN