Hampir kehilangan orang yang dicintai

1798 Kata

Telepon dari ayahnya datang di tengah malam, tepat saat Fika baru saja sampai rumah setelah menghabiskan waktu bersama Leo. "Fika… maaf mengganggu. Tapi rumah kita… ada orang-orang datang tadi. Mereka bilang mau menyita rumah. Katanya utang Ayah yang dulu sama teman bisnis Ayah, yang kamu nggak pernah tahu itu, sudah jatuh tempo. Fik… Ayah panik.” Fika terdiam, jantungnya berdegup kencang. Suara ayahnya terdengar sangat berbeda. Lirih, penuh rasa takut yang jarang ia dengar dari pria setegar itu. “Tenang, Yah. Fika pulang sekarang.” --- Malam itu juga, Fika mengemudi sendirian kembali ke rumah orang tuanya di pinggiran kota. Sepanjang jalan, pikirannya penuh kekhawatiran. Ia tahu ayahnya sempat jatuh dalam bisnis yang gagal bertahun lalu, tapi ia tak menyangka hutangnya masih tersisa—

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN