Hari Bahagia sekaligus Duka

1623 Kata

Athar merasa ada sesuatu yang mengganggunya setiap kali melihat Azka. Anak itu memiliki sesuatu yang familiar, namun Athar tidak bisa menjelaskan perasaan itu. Dia mencoba mengabaikan pikirannya, tetapi bayangan tentang Zaozah yang telah menikah dan memiliki anak selalu muncul di benaknya. Malam itu, saat dia kembali ke rumah, dia duduk di ruang kerjanya, menatap kosong ke layar laptop. Fotonya dengan Irene terpampang di layar, namun pikirannya justru tertuju pada Zaozah dan anak kecil yang selalu berada di dekatnya. “Kenapa aku harus peduli?” gumamnya sambil mengusap wajahnya dengan frustasi. “Dia sudah punya hidupnya sendiri. Aku juga sudah punya jalanku.” Namun, ada sesuatu yang mengganjal di hatinya. Setiap kali melihat Azka, dia merasa canggung, bahkan sedikit kesal. Kenapa anak it

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN