"Siapa panitia untuk acara pekan olahraga Sekolah tahun ini?" Tanya Rendi Ketua OSIS. "Saya Ka," jawab Athira. "Athira, tugas kamu, minta tanda tangan sama ketua tim Olahraga, yaitu Atharazka Ivander," ucap Rendi. Nampak Athira mengangguk menerima tugas tersebut. Tanpa tahu siapa sosok Azka yang dimaksud. Di lorong sekolah yang lengang menjelang jam istirahat, Athira berjalan cepat membawa map berisi dokumen proposal pekan olahraga sekolah. Seragamnya sederhana, hijabnya rapi, dan langkahnya penuh keyakinan meski hatinya sedikit gugup. Ia tahu siapa yang akan ia temui—Azka, si ketua geng yang arogan, yang mobilnya tanpa sengaja sempat ia senggol. Athira tiba di depan ruang UKS yang sementara dijadikan ruang ekskul basket. Ia mengetuk pelan dan mendorong pintu. "Permisi… Kak Azka?" uc

