Ayo Berpisah

1617 Kata

Zaozah melangkah gontai di trotoar yang sepi, tubuhnya terasa ringan, namun kepalanya berputar. Seharian ini, ia belum makan, pikirannya terlalu kalut untuk mengingat hal-hal kecil seperti itu. Udara malam semakin dingin, tapi keringat dingin membasahi pelipisnya. Langkahnya mulai tak stabil, dan sebelum ia bisa menyadari apa yang terjadi, pandangannya menggelap. Bruk! Tubuhnya terhempas ke trotoar, membuat beberapa orang yang melintas menoleh. Salah satu dari mereka, seorang pria dengan postur tegap dan wajah penuh kekhawatiran, segera berlari mendekatinya. "Zaozah?" Pria itu, Azzam, menatap wajah pucat Zaozah dengan panik. Tanpa pikir panjang, ia mengangkat tubuh ringkih itu ke dalam pelukannya. "Hei, sadarlah," panggilnya pelan, tapi Zaozah tetap tak bereaksi. Nafasnya lemah, tubu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN