"Kamu kenapa?" Carina mendudukkan Syaquilla di atas tempat tidur. Gadis itu masih tampak shock. Tubuhnya masih bergetar dan isakannya masih ada. Wajahnya sudah basah, bersimbah air mata. "A-aku baru bermimpi." Jawabnya disela isakannya. "Mimpi?" Dahi Carina berkerut. "Kamu tidur sambil jalan?" Tanyanya heran. Syaquilla mengangguk. "Sepertinya di dapur tadi aku ketiduran. Aku bermimpi Uncle datang. Di mimpiku dia bilang kalau dia cinta sama aku." Air mata yang tadi sempat terhenti kini bergulir kembali. Syaquilla kembali menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. Ia menangis dalam isakan lirihnya. Sekarang giliran Carina yang menenangkannya dengan cara memeluk tubuh mungilnya. Carina menyandarkan kepala Syaquilla di dadanya. Mengusap perlahan lengan sahabatnya. Ia menopangkan dagunya d