EL. 64 BELUM WAKTUNYA

1247 Kata

El pulang dari kantor. Ia langsung menemui Elia di rumah Nini Rara. Begitu mobil El parkir di halaman rumah. Fani langsung berlari menyambutnya. "Om!" Fani mengulurkan kedua tangan pada El. El menggendong Fani. "Salim." Fani mencium punggung tangan El. "Sudah makan?" Tanya El. Pertanyaan sama yang El ajukan setiap hari pada gadis kecil, yang tubuhnya semakin gemuk dan kulitnya semakin putih. "Sudah." Kepala Fani mengangguk. Wajahnya ceria sekali. "Pakai lauk apa?" "Ayam goleng!" "Disuapi siapa?" "Suap sendili. Fani sudah besal." "Fani pintar." "Iya, Fani pintal. Fani mau sekolah sepelti Kak Afi." Mereka tiba di teras samping. Kai, Nini duduk di sana, sedang Elia ke dapur mengambil gelas untuk El minum, karena di teko plastik ada teh hangat. "Assalamualaikum." "Wa'alaikum sa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN