EL. 148 PACAR SATU, DUA, TIGA, EMPAT.

1019 Kata

El mengecup pipi putrinya. "Semua sayang Zia, tidak mau Zia sakit. Makanya Zia dilarang minum es. Jajan yang lain saja ya, Sayang." "Tadi sudah jajan sama Kai. Eh, Zia mau cetira. Dengarkan semua ya." Zia berdiri tegak di depan semuanya. Wajah Zia kembali ceria, tak bersisa lagi sedih dan marah pada abba nya. "Tadi Zia ke depan sama Kai Kak Afi. Retus ada yang jual burung. Zia minta beli sama Kai. Retus burungnya dilepas semua, karena semua dibayar Kai. Wah burungnya tebrang dengan senang hatinya. Begitu cetiranya." Semua bertepuk tangan. "Zia keren!" Shana mengacungkan kedua jempolnya. "Zia pintar!" Ara ikut memuji. "Terima kasih. Sekian cetira dari Putri Zia." Zia membungkuk dan menekuk kakinya persis hormat seorang putri. El memeluk putrinya. Dicium pipi Zia. "Sudah sore

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN