Faqih hanya menggelengkan kepalanya saat melihat bos mereka datang dengan sedikit bercanda, tanpa memedulikan dirinya yang dari tadi menunggu dan sudah dikeroyok nyamuk-nyamuk nakal.
“Perasaan rumah Maya dan Bu Ayu jauhan rumah Maya? Kok kalian baru datang, ya?” seloroh Faqih.
“Diam kamu, Qih! Mau saya potong gaji?”
"Dasar Bucin!" umpat Faqih dalam hatinya. Takut dipotong gaji betulan oleh Azmi.
“Ya gak gitu, Pak? Aku sudah lima belas menit di sini soalnya, Pak.”
“Masalah buat kamu?”
“Mas, sudah ih, malah ribut? Terima kasih ya sudah mau mengantar?” ucap Ayu.
“Iya, sama-sama, Sayang. Kalau begitu Mas pamit pulang, ya? Kasihan Faqih juga sudah jamuran di sana. Alina juga sudah menyuruh Mas cepat pulang.”
“Oke, hati-hati Mas. Sudah kayak istri saja, yang minta suaminya cepat pulang?”
