"Sudah pernah aku katakan, jangan pernah membawa pria lain ke rumah ini." Tila yang baru saja merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur sontak menoleh ke sumber suara. Senyum wanita itu tersungging miring mendapati Adam yang berdiri tepat di samping tempat tidurnya. "Saya mau membawa siapa pun, bukan urusan kamu." "Aku suamimu." "Hanya suami 'kan? Bukan pasangan yang sesungguhnya." Tila membalas tak mau kalah. Wanita itu mulai memejamkan matanya enggan untuk bertatapan lama dengan pria yang menjadi luka masa lalunya. Mata tajam Adam menatap lekat wajah Tila. Ekspresi wajah wanita itu terlihat datar dan tidak takut sama sekali dengan aura yang sudah ia keluarkan. Adam tidak mengerti, kemana gadis penakut yang dulunya lugu? Mengapa sekarang berubah menjadi perempuan dengan lidah yang

