18. Sang Penyelamat

1620 Kata

Cinta itu semu, Namun terkadang rasanya menggebu, Sayang … sebelum semuanya berlalu, Aku hanya ingin mengatakan bahwa aku rindu. *** Zevana tidak tahu sudah berapa lama dia tertidur, yang dia ingat setelah makan siang dia pun kembali ke kamarnya, membaca buku novel yang belum selesai ditamatkannya sambil membiarkan udara dingin menyelimuti kakinya yang memar. Dia kemudian melihat jam dinding yang tampak klasik, sudah pukul Sembilan malam. Perutnya berbunyi, dia sudah melewati jam makan malam. Apakah Prabu sudah pulang? Dia pun mengintip dari celah pintu kamarnya, rasanya akan tak nyaman jika dia melewati ranjang Prabu dan mengganggunya tidur. Hingga dia melihat ranjang itu masih kosong, tampak rapih. Dia kemudian keluar dari kamar rahasianya. Berjalan mengendap-endap menuju dapur.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN