"Jadi kenapa tangannya lumpuh? kenapa dia om?" Aku seperti anak kecil yang sedang kehilangan banyak sekali harapan. Aku menderita dan aku gila dan nyaris tidak berdaya. "Maafkan, om. Tapi tikus itu juga mati. Om enggak mau kamu terlalu berharap. Kalau bisa kamu ikhlaskan saja." "Ikhlaskan om?" "Iya, ikhlaskan. Hanya itu cara satu satunya yang bisa om sarankan." Tapi mana bisa aku mengikhlaskannya. Mana bisa aku membiarkan dia pergi begitu saja. Aku sangat mencintainya aku sangat membutuhkannya. "Aku enggak bisa om. Aku sungguh enggak bisa." Aku malah menangis seperti anak kecil. Hatiku sakit dan sesak. Aku sungguh tidak sanggup menerima kepergiannya. Aku ingin nirvana baik baik saja. Aku ingin kami menikah dan hidup bersama. Lalu memiliki dua anak yang sangat lucu dan sehat. Aku

