Lanjutan : Dan ternyata terbukti setelah sadar dari mabuknya Raja kembali berubah ke sifat semula, pemarah, kejam dan kasar. Pagi itu dia marah karena terbangun di atas permadani, dia bilang alergi bulu dan mengakibatkan dia bersin-bersin seharian. Aku hanya diam bahkan aku tidak menjawab amarahnya, rasanya capek mendengarnya mengomel seharian. “Huachimmm huachimmm” “ini minum dulu” aku menawarkan teh panas kepadanya, dia mengambil dan langsung menyesapnya. “Pelan-pelan, itu masih panas…” dia mengembalikan gelas itu kepadaku. “Tehnya panas, kamu mau membuat bibir aku dower” gerutunya lagi. “Namanya juga teh panas ya panas, jika dingin itu namanya teh es” balasku, dia seperti ingin mengomeliku lagi tapi karena takut telat aku memilih untuk pergi duluan daripada nanti aku dan dia berak