langkah Julian begitu berat saat akan keluar dari dalam kamar tempat persembunyian dirinya dan juga Amelia, Julian mencoba melihat keadaan sekitar. Ia hanya melihat sosok adiknya sedang duduk di atas sofa dengan tatapan mata yang sangat kosong, lalu Julian menghampirinya, Julian menepuk bahunya dan Ameer tersadar dengan tepukan tersebut. “Kakak,” panggil Ameer terhadap kakaknya, ia pun terlihat memeluk sang kakak. “Bersabarlah semua akan indah pada waktunya,” ucap Julian, “Aku yakin Tante Amelia akan hidup dengan tenang, ayah mu pun tersadar dan tidak akan mengganggu hidup ibu mu lagi.” tutur Julian kembali. Ameer menganggukkan kepalanya, “Aku memang kesal terhadap masa lalu orang tua mu Ameer, bahkan aku pun merasa sakit hati atas kematian ayah ku.” ungkap Julian dalam hati, “Namun ras