21) Semusim

1695 Kata

Pukul 11.12 WIB kami sudah keluar dari kompleks elite yang hanya orang tertentu bisa menjadi warganya. Tak berapa lama aku sudah meluncur di belakang kemudi mobil Tante Melia. Salah satu warisan ayah, aku sudah pandai mengendarai berbagai jenis kendaraan penumpang sejak masih kelas 2 SMP. Walau sampai hari ini belum punya mobil tapi SIM sudah ada. Kurang lebih lima ratus meter dari pintu gerbang rumah, Tante Melia mengajak ku mampir ke sebuah toko pakaian yang lumayan besar dan lengkap. Rencananya hanya akan membeli satu stel baju seragam SMA. Namun kenyataannya beberapa potong kemeja, kaos, celana dalam, celana pendek, celana panjang, sandal dan sepatu memenuhi tas belanjaanku. Aku tak tahu berapa jumlah yang dibayarkan Tante Melia untuk semua belanjaanku itu. Yang pasti dia hanya me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN