Benar apa yang dikatakan Suryani. Saat pulang sekolah ternyata di kantin sudah menunggu seorang wanita cantik yang usianya selisih setahun denganku. Namanya Winda, orang sangat cantik. bahkan aku perkirakan dia saat di SMA dulu paling cantik. Berkali-kali Winda yang tidak mau dipanggil kakak itu menyalami dan mengucapkan terima kasih padaku atas peristiwa di sekolah. Winda pun memaksa memberiku amplop namun aku menolaknya. Tidak terlalu banyak yang aku dan Winda obrolan kala itu karena aku ditemani AKmal, Dinda, Suryani dan beberapa siswa lainnya. Lebih banyak mereka yang bercerita dan aku puas hanya sebagai pendengar. Saat akan berpisah Winda meminta nomorku dan dia berjanji akan menghubungi lagi. “Macan, Coy!” bisik Akmal saat Winda dan teman yang lain sudah beranjak dan bersiap untuk