100) Semusim

1825 Kata

Sepanjang dalam sejarah hidup, mungkin baru kali ini hatiku sama sekali tidak luluh dengan air mata seorang wanita yang menghiba meminta maaf seraya memanggil-manggil namaku yang seharusnya terdengar sangat memilukan. ‘Sudah semiskin itukah janda Aisyah hingga memaksa anaknya buat jadi gigolo!’ Untaian kalimat itulah yang telah membuat hatiku membatu. Untaian kalimat itulah yang telah membuatku pergi walau dia mengiba laksana hamba sahaya. Untaian kalimat itulah yang telah membuatku tak peduli keselamatannya di gang sepi ini, dan untaian kalimat itulah yang telah membuatku tega membukakan aibnya tanpa tedeng aling-aling. Dinda masih tak menyadari jika Aisyah binti Zaenal Abidin menduduki tahta tertinggi dalam hidup dan matiku. Atau dia memang sengaja mengeluarkan kalimat itu untuk memu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN