87) Semusim

1822 Kata

Karena kepenatan pikiran dan kelelah fisik yang mendera serta kantuk yang menyerang tak tertahankan, begitu masuk kamar penginapan aku langsung telentang di atas tempat tidur dengan memakai pakaian lengkap. Dan dalam hitungan menit berikutnya aku sudah tenggelam dalam dunia abu-abu yang nyaris tidak kuingat lagi. Niat hati untuk mendengarkan kelanjutan kisah hidup Tante Soraya, zonk! Saat ini aku sudah melucur di jalan kampung henadak menuju Kota Pelabuhan Ratu, lebih tepatnya  menuju sekolahku. Tante Soraya yang mengendarai mobilnya. Setelah mengantar aku ke sekolah rencananya dia akan menghubungi beberapa koleganya untuk membicarakan dan merealisasikan rencana hebatnya membuka usaha kuliner dengan Mamaku. Sejak naik mobil tadi hingga kini, dalam hati aku tersenyum-senyum sendiri. Aku

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN