105) Semusim

2203 Kata

Angin berembus sedikit menderu. Suara ombak berkejaran melebur pantai Karang Bolong yang sepi dan jarang dikunjungi manusia di kawasan angker Pelabuhan Ratu. Suara burung camar bersahutan membelah suara deburan ombak yang menepi. Tiga ratus meteran di atas bibir pantai di tengah hutan yang tidak terlalu belantara. Suara kelelawar, burung hantu dan jeritan binatang malam lainnya memecah sekaligus menyeramkan malam yang kian terasa horor dan mistis. Di depanku berdiri seorang wanita iblis tanpa busana dengan sangat angkuh dan pongah. Wanita yang rambutnya hitam bergelombang itu tampak seram karena berkibas-kibas terkena tiupan angin yang tidak terlalu kencang. Sekujur tubuh putih mulusnya tampak mengkilat oleh keringat dari sisa-sisa persetubuhannya dengan Mang Ahyar. Mataku bahkan semp

Cerita bagus bermula dari sini

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN