24. Aku Ikut Maumu

1117 Kata

“Apa hubunganmu dengan Papiku? Kenapa kamu bicara seolah-olah Papi sudah sangat menyakiti kamu?” tanya Harven, suaranya dingin tapi mengandung desakan. Rielle seketika terdiam. Tubuhnya menegang, napasnya terasa berat. Rasa kesal, sakit hati, dan kepanikan bercampur menjadi satu, membuat lidahnya kelu. "Apa yang harus aku katakan?" batinnya berteriak. "Apa aku harus mengaku sekarang?" “Jawab, Rielle!” tegas Harven karena Rielle yang hanya diam, kali ini nadanya meninggi. Rielle menelan ludah susah payah. Perlahan ia mendongak, menatap Harven yang balas menatapnya dengan sorot tajam, seperti ingin menguliti setiap kebohongan yang mungkin keluar dari bibirnya. Akhirnya, ia memejamkan mata erat-erat, seakan keberanian hanya bisa ia kumpulkan dalam gelap itu. “Dia mantan pacarku,” ucapnya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN