78. Hubungan Yang Tidak Mungkin Berakhir

1102 Kata

Waktu terus berjalan hingga jam makan siang tiba. Jingga pergi makan siang bersama Jegar. Langkah Rielle terhenti di ujung koridor, ketika tiba-tiba sebuah tangan kuat menariknya masuk ke sudut sepi yang tersembunyi dari pandangan karyawan lain. Tubuhnya hampir terhimpit ke dinding dingin, dan di hadapannya berdiri sosok yang sejak tadi ia hindari, Jehan, dengan sorot mata yang masih sama seperti dulu, penuh api yang tak pernah padam. "Pak, apa yang bapak lakukan?" Rielle berusaha meronta, suaranya lirih, tidak ingin menarik perhatian. Namun pria itu justru semakin mendekat, menundukkan wajahnya hingga jarak mereka hanya sehelai napas. "Kenapa kamu selalu menjauh, hm?" bisik Jehan, jemarinya terangkat lancang menyusuri pipi Rielle. Sentuhan itu membuat tubuh Rielle kaku, seperti terba

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN