Harven tersenyum kecil. "Kamu tahu, aku dulu enggak pernah mikirin hal-hal seperti ini. Aku pikir kalau menikah, punya anak itu otomatis. Tapi setelah aku lihat sendiri banyak pasangan yang berjuang di balik senyumnya, perempuan yang kehilangan rasa percaya diri karena perubahan tubuh, atau suami yang kelelahan tapi enggak tahu cara bantu, aku sadar, pernikahan bukan lomba siapa duluan punya anak. Ini soal kesiapan, bukan paksaan."
Ia mengelus pipi Rielle dengan lembut. "Anak itu bukan kewajiban, tapi amanah. Dan pernikahan itu bukan sekadar tempat untuk melahirkan generasi baru, tapi tempat dua manusia belajar jadi versi terbaiknya. Kalau menikah cuma buat punya anak, lalu bagaimana dengan mereka yang enggak dikasih kesempatan itu oleh Tuhan? Masa iya mereka dibilang gagal? Enggak adil,
