"Mbak!" Ajeng yang sejak tadi melamun tersentak, terlihat kalau sang supir taksi yang sejak tadi memanggil-manggilnya nampak jengah karena Ajeng dipanggil gak nyaut-nyaut. "Mau sampe kapan kita disini? Saya masih harus keliling." Ujar Bapak umur kisaran 40 tahun itu capek sendiri, masalahnya penumpangnya ini daritadi cuma duduk diam mantau kantor yang ada di seberang jalan. Ajeng menghela napas panjang, matanya masih saja melirik gedung pencakar langit itu lekat-lekat. "Mbak saya masih harus cari penumpang lain." "Sebentar aja Pak." "Ini udah 15 menit Mbak kita disini." Ajeng ngalah, dengan setengah hati akhirnya menutup kaca jendela. "Yaudah Pak ayo jalan." Titahnya. Supir tersebut langsung terlihat girang, membuat Ajeng yang melihatnya mencebik. "Jadinya mau kemana Mbak?" "Keman