"Ngghh.." Gadis yang sedang mengompres dahi lelaki itu tersentak, senyum lega tercetak jelas di bibirnya yang ranum. "Akhirnya Mas siuman," ucapnya penuh rasa syukur. Farel mengerjap-ngerjap mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya, dan tubuhnya spontan langsung duduk saat melihat kehadiran Ajeng di depannya. "Sssshhh!" desisnya memegang keningnya yang pusing karena tubuhnya yang duduk paksa. Ajeng kaget, memegang wajah Farel dan membuka matanya lalu menyinari dengan senter kecil di tangannya untuk melihat apakah ada indikasi penyakit lain. "Fiuh ... syukurlah Mas cuma luka luar, gak terlalu serius, tapi gimana ceritanya Mas bisa babak belur begini? Mas tuh habis operasi jangan aneh-aneh!" Ajeng tiba-tiba ngomel, sudah persis seperti Ibu yang ceramahi anaknya. Farel cemberut
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari