Elya masih tidak habis pikir. Bagaimana bisa Dana begitu setuju apabila rekan bisnisnya itu mendekati Namira? Bukannya Elya tidak tahu maksud dari seorang pria mendekati wanita. Sudah tentu perihal hubungan yang lebih dari sekadar bisnis atau bahkan jalinan asmara serius yang merujuk ke jenjang pernikahan. Namun masalahnya di sini adalah Namira bukanlah perempuan pada umumnya. Yang bebas saja mengenal siapapun tanpa berpikir panjang. Namira adalah seorang wanita hebat. Ia sudah pernah menikah dan ditinggal oleh sang suami menghadap ilahi. Cinta yang terpisahkan oleh maut. Sungguh luar biasa perjuangan Namira untuk bisa bangkit dan berdiri tegak, bergandeng tangan dengan Agra—putranya—hingga detik ini. Yang membuat Elya khawatir adalah kedatangan pria asing, yang belum jelas, kemudian m

