83. Adik Angkat

1442 Kata

Meninggalkan sejenak segala rasa kecewanya karena check-up kandungan tanpa ditemani Dana. Kini sebagai ganti rasa kecewanya itu Tuhan telah menghadirkan sosok wanita paruh baya yang sedang duduk manis di kursi ruang tunggu, sembari fokus dengan ponsel di tangannya. Sesekali juga beliau mengangkat kepalanya, tersenyum pada para dokter dan perawat yang melewatinya sembari memberikan salam berupa membungkuk badan. Wajar bukan? Beliau pemilik rumah sakit swasta besar ini. "Selamat pagi, Ibu.." sapa Elya dengan ramah. Meskipun sebenarnya ia tengah menyembunyikan rasa kecewanya. Si wanita paruh baya pun menoleh, berdiri dan langsung merentangkan kedua tangannya untuk menyambut pelukan atas kedatangan putri kandungnya itu. "Selamat pagi juga, Elya. Bagaimana pagi ini? Sangat bersemangat ya,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN