94. Black Card Ibu

2889 Kata

Dua wanita yang semula berbincang dengan posisi berhadap-hadapan itu, kini secara bersamaan mengalihkan pandangan mereka pada sumber suara yang tiba-tiba menyahuti perbincangan diantara mereka. Ah ternyata sosok wanita cantik berdiri anggun di depan sana. Ia mengenakan celana kulot berwarna cream yang dipadukan dengan blouse berwarna teracotta. Rambutnya panjang tergerai. Ia benar-benar cantik sekali pagi-pagi seperti ini. Senyum manisnya saat menyapa sang kakak terasa hangat. Hampir saja dapat mengalahkan sinar mentari. Elya memilih berjalan mendekat pada Embun. Daripada kepalanya mengebul karena gagal membuka mata hati Elvira atas kelakuan b***t kekasihnya yang tega bermain tangan. Huh! Menyebalkan! Ternyata di luar sana masih ada seorang wanita yang bodoh karena cinta! Yaa meskipun

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN