Hari-hari berlalu. Bulan berganti. Pagi kembali mengantarkan Elya dan Dana pada rutinitas biasanya. Hari sibuk memang selalu menjadi kawan Dana dan Elya sehari-hari. Dana dengan pekerjaannya di kantor. Sedangkan Elya dengan toko cokelatnya. Ada dua anak gadisnya yang bekerja membantunya. Elya sangat senang sekali karena mereka berdua masih betah bekerja di sini. Berbulan-bulan berlalu, Elya belum pernah sama sekali mendapati protes atau kritikan dari dua pegawainya itu. Syukurlah..berarti selama ini Elya memang memperlakukan keduanya dengan baik. Selayaknya pegawai pada umumnya. “Sayang, dasi yang cocok untuk kemejaku belum kamu siapkan. Lupa atau sedang melamunkan gelang keluaran terbaru? Hmm?” Dana muncul dari atas. Perlahan pria itu menuruni tangga yang tinggal beberapa tanjakan. Tentu

