Jika dahulu wanita di hadapannya ini menjadi sosok yang wajib ia hindari karena alasan ketenteraman batin. Maka kini, hari ini, Ghibran merasa hanya sosok inilah yang mampu menyadarkannya dari keterpurukan akibat kehilangan Ghina--Istri Tercintanya. Sederhana, dan dia adalah Elya. Wanita yang dahulunya mengusik Ghibran, kini justru menjadi sosok yang menyadarkan Ghibran untuk tak melanjutkan goresan pecahan gelas kaca di pergelangan tangannya itu hingga ujung. Karena jika sampai goresan yang cukup dalam ini berlanjut sampai ujung, entahlah.. Mungkin saat ini ia sudah tak sadarkan diri. Sekarang saja, kepalanya sangat pusing luar biasa. Tapi Ghibran masih bisa menggenggam kesadarannya. Mungkin karena darah yang tetap mengucur, padahal baru setengah jalan goresannya. Benar-benar gila. Ghibr