35. Rencana Terakhir

1887 Kata

Dana sedang fokus menelaah beberapa berkas di hadapannya. Sesekali tangannya juga andil mengetik di laptopnya. Tiba-tiba terdengar ketukan pintu dari luar sana, pertanda adanya seseorang yang hendak bertamu. Seketika membuyarkan fokus Dana. "Masuk!" serunya. Dana pastikan itu adalah Namira--Sekretaris Pribadi Dana. "Ada apa Namira?" "Ada tamu agung, Pak." "Tamu agung?" Dana mengernyitkan dahinya. Pikiran Dana mulai bekerja. Ia bertanya-tanya, siapa sosok yang menyebut dirinya tamu agung itu? Dana rasa, ia tidak membuat janji dengan siapapun hari ini. Namira tersenyum. "Sepupu Bapak datang berkunjung, ekhm..bersama dengan seorang pria bule." Dana menghela napasnya. Ternyata mereka.. "Persilahkan mereka masuk. Saya minta tolong, bawakan makanan ringan dan minuman dingin, Namira." "S

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN