Selamat malam, Els-ku. Tuliskan nomor ponselmu, supaya aku bisa lebih sering menghubungimu. Kamu sudah tahu 'kan siapa yang mengirimmu pesan email ini? *** Seketika emosi Dana memuncak di ubun-ubun. Ingin sekali ia membanting laptop di pangkuannya. Tapi Dana masih waras untuk tidak merusak benda penting pendukung pekerjaannya selama ini. Elya sendiri sudah menunjukkan raut wajah pasrah dan ketakutan. Ia menyiapkan sepasang telinganya untuk mendengar omelan dari Dana. Tapi sudah beberapa menit berlalu setelah Dana mengatakan bahwa kali ini ia marah, pria itu tak kunjung membuka suara kembali. Tangannya justru menari-nari di atas keyboard laptop. Yang lebih mencuri perhatian Elya adalah rahang sang suami. Rahangnya mengeras. Pertanda bahwa dia marah, tapi melihat gerak-geriknya..seperti

