Malam itu, Rain pulang ke rumahnya. Bukan rumah biasa melainkan sebuah mansion modern tiga lantai di kawasan elit Jakarta Selatan, dengan arsitektur kontemporer, lantai marmer abu terang, dan kaca-kaca besar yang menyajikan pemandangan kota dari berbagai sudut. Semua detailnya menegaskan siapa dia, salah satu pewaris jaringan rumah sakit terbesar di Indonesia. Keturunan keluarga Ardhanasatya. Beberapa pelayan tampak berlalu lalang di koridor depan. Begitu melihat Rain membuka pintu utama, semua otomatis menunduk sopan. “Selamat malam, Tuan Rain.” Rain hanya mengangguk pelan. Langkahnya santai, moodnya … jelas sedang berbunga-bunga. Bahkan, ada sisa senyum kecil yang belum sepenuhnya padam dari bibirnya. Begitu memasuki ruang tamu, terlihat seorang cowok muda di sofa panjang, headset

