Juli. Juli. Juli. Juli ... an. Hyra lantas mencoret-coret buku halaman paling belakangnya yang dia tulis nama Julian di ambang sadar dan tidak. Padahal, di depan guru sedang menjelaskan rumus fisika tentang kecepatan benda jatuh. Kenapa, ya? Kok, isi kepala Hyra penuh oleh Julian? Kok, tadi saat dikatai 'kalian pacaran, ya?', jantung Hyra malah berdetak ser-seran, yang membuat pipinya memanas, lalu bibirnya berkedut gatal ingin mesem-mesem. Kesimpulan, sepertinya Hyra salah tingkah. Dih! Lagi pula itu salah Julian juga, sih. Bukannya ogah-ogahan, malah menatap wajah Hyra dengan sorot mata paling asing yang Julian miliki. Dan Hyra terjebak di dalam tatapan asing itu. Tersesat malah! Ini salah Julian sehingga Hyra merasakan begitu banyak hal tidak keruan dalam dirinya. Asli, tahu