"Papi, meleka celam. Ian nggak mau." Sambil bersembunyi di belakang tubuh papinya. Dulu, waktu Julian masih belum lancar sebut S dan R. Dia diajak papi ke tempat orang-orang berbadan kekar. Papi Jaya berjongkok, menatap Julian diiringi senyuman. Menggenggam tangan mungilnya dan bilang, "Mereka yang akan mengajarkan Ian supaya berani. Dan jangan takut sama mereka. Karena mereka inilah guru Ian, bukan orang-orang yang harus Ian perangi. Jadi, Ian aman dengan mereka. Oke?" Julian meremas tangan papinya, tetapi papi melepaskan genggaman itu. Mendorong Julian ke dekat para anak buahnya. "Ajarkan sesuai usia anak saya. Dan jangan hanya mengajarkan dia bertarung, tapi ajarkan juga bagaimana mengatur plus mengukur pengerahan kekuatannya." Maksud Jaya, kelak jika yang Julian lawan adalah soso