Extra Part 6: Pisang Karbitan

1806 Kata

"Kamu, kan, yang namanya Julian?" "Iya. Kenapa?" "Jangan nempel terus sama Hyra, bisa? Dia itu bener-bener merasa terganggu sama kamu, tahu! Ganggu. Tahu ganggu, kan?" "Kayaknya nggak tahu, deh. Nih bocil, kan, masih kelas satu. Coba kasih paham, Beb." Julian menatap mereka. "Yeah ... pokoknya, mulai saat ini kamu berhenti ngintilin Hyra. Dia itu temen kami sekarang. Dan Hyra sampe nangis mohon-mohon biar kami bantu dia nyingkirin kamu. Paham, ya, Dek, ya?" "Lagian kamu itu laki, ngapain mainnya sama cewek terus? Ngekor-ngekor. Mau jadi banci?" "Kata Hyra, nih, anak emang banci, kok." Julian masih geming. Bukan tidak bisa bicara, apalagi tak mampu menanggapi, tetapi malas saja. Julian tidak mau buang energi. So, cukup dengarkan. Meski makin didengar, ucapan mereka makin membuatnya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN