"Gawat, gengnya Hyra om-om. Kita bakal kalah, Bang." Sambil Julian kenyot es susunya. Ini sangat gawat. Well, Julian kabur lagi dari pengawasan Sus Lani. Tapi kali ini dia kabur dengan memberikan jejak, yakni sebuah surat. Menulisnya penuh perjuangan soalnya masih lambat walau sudah bisa lancar membaca. Maklum, kan? Julian masih kelas 1 SD, ini pun di sekolah dia yang paling oke. "Oh ... jadi namanya Hyra?" Eh? Kenyotan Julian di es susunya henti secara otomatis, lalu dia melirik kepada Bang Argo yang barusan bicara. Tak lama, alih ke Bang Amar, lalu Bang Frengki, dan Bang Gusti. Mereka kawan-kawan Julian sejak umurnya masih enam tahun. "Bagus juga namanya, ya? Jadi kepo gimana mukanya, bungsu kita kesengsem brutal sama dia." Amar merangkul Julian. Mereka semua memegang es kenyot, be