"Ian, Mami kangen." Julian dipeluk. "Mami kenapa nggak pulang-pulang?" Mami senyum getir. Memeluk Julian lagi, menghidu aromanya, lalu bilang, "Mami minta maaf, Ian." Begitu lirih suara mami. Pelukannya kian erat. Kepala Julian lalu dikecup-kecup. Dibenahkan juga rambutnya. "Maaf, ya?" Julian tidak mengerti kenapa mami meminta maaf. "Apa karena Mami jarang pulang? Maaf untuk itu, bukan?" "Iya ... dan maaf karena Mami nggak bisa lawan papi buat merjuangin Ian." Sebenarnya ada apa? Kenapa? Julian benar-benar tidak mengerti. Orang dewasa masih terlalu rumit baginya yang baru menapaki masa remaja. "Mami pengin pulang, tapi ...." Tapi? Yeah ... Julian sudah remaja, sih, memang. Haruskah dia lebih membuka diri sedikit untuk menerima permasalahan orang tuanya? Menerima dalam arti Jul