Kita sering berdebat, tetapi kurasa itu yang membuat aku dan kamu makin sayang. . . Sakti pun mengusap-usap perut Cely. Rasanya tak sabar menunggu perut ini lekas membesar. Cely bahkan lebih tidak sabar lagi. "Gimana kata dokter, Cel?" "Alhamdulillah sehat, Ma. Janinnya sehat, Cely juga." Sedang mendapat kunjungan dari mama mertua yang kondisi mental bin emosionalnya mulai membaik. Dengar-dengar Mama Fara rutin konsultasi ditemani Pak Wira. Bu Imah yang di kampung juga baru saja selesai video call-an. Mas Sakti tawarkan jemputan barangkali mau ke Jakarta, tetapi katanya anak Onty Bia sedang sakit semua, Cely turut prihatin karenanya. "Masih mual muntah, nggak, Cel?" "Udah agak mendingan sekarang, sih, Ma." "Syukurlah. Ngidamnya gimana? Udah minta apa aja sama Sakti?" Cely melir