11 | Cincin Kak Sakti

2175 Kata

Duh, bagaimana, ya? Terhadapmu, aku lupa caranya mencintai dengan elegan. Karena aku rasa, kamu cocoknya diterjang secara ugal-ugalan. Beda orang beda tipe, bukan? . . Ini kesekian kali Cely buka-tutup ponsel. Mengecek adakah pesan masuk dari Kak Sakti yang isinya ngajak ketemu. But, nihil. Jangankan itu, pesan basa-basi tanya sedang apa juga tidak ada. Padahal sudah mau magrib. Alhasil, raut Cely yang semula cerah ceria kini suram dan merengut. Kok, nggak chat, sih? Ditambah tidak ada hilal datangnya ke rumah. Ini Cely sudah pulang, lho, dari asar tadi. Kan, Kak Sakti sudah beli bunga. Yang kalau bukan buat Cely, lalu untuk siapa memangnya? Cely auto cemberut. Dia berasa kena PHP. Tapi, kan, ini karena ulah sendiri yang berharap. Atau jangan-jangan memang dasarnya buket mawar merah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN