36 | Tanda Merah

1605 Kata

Ada kobaran api disiram bensin. Menurutmu saja apa jadinya setelah itu? . . Wah, ada Mbak Afni di luar! "Bukannya nginap sekali lagi, Neng," kata ibu yang mengiringi langkah Cely ke depan. Dia dan Mas Sakti sudah berpamitan. Mas Sakti bahkan sedang memasukkan tas pakaian ke dalam bagasi. "Maunya, sih, begitu, Bu. Tapi sayang banget Cely ada jadwal fashion show mendadak." "Sibuk terus, ya, Neng? Eh, Ni. Bawa apa itu?" Ibu teralihkan oleh kehadiran Mbak Afni. Baru saja datang setelah tadi Cely lihat mbaknya sedang berjalan dari kejauhan. "Ini, Bu, dari bapak. Untuk A Sakti katanya. Sama buat keluarga Aa di Jakarta." Mas Sakti menoleh, pasti merasa terpanggil namanya disebut. "Oalah ...." Ibu yang menerima, lalu diserahkan kepada Cely. "Terima kasih, ya, Mbak. Tolong bilangin ke

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN