Seorang lelaki yang masih dalam pakaian pengantin adat Sunda berjalan ragu menuju suatu tempat. Tak lama kemudian dia berdiri mematung depan pintu sebuah kamar yang tidak tertutup rapat. Di dalam kamar tersebut tampak seorang wanita dengan pakaian pengantin yang senada sedang menunggunya. Wanita dalam balutan kebaya dan kain jarik itu duduk gelisah seraya menyandarkan kepalanya di sofa yang posisinya menghadap ranjang pengenatin yang tertata apik dan mewah, membelakangi pintu. Walau masih berpakaian pengantin namun aksesories dan makeup-nya telah lebih dulu dirapikan. Dengan gerakan yang sangat pelan tanpa menimbulkan suara, sang lelaki menginjakkan kakinya pada karpet yang menjadi alas lantai kamar pengantin yang ditaburi aneka kelopak bunga mawar dan melati. Dia wanita yang duduk m